ASAL USUL UDANG VANAME
Udang Vanname (Litopaneus vannamei) adalah udang asli perairan amerika latin, sejak 4 dekade terakhir budidaya udang ini mulai merebak dengan cepat kekawasan asia seperti Taiwan, cina, dan malaysia, bahkan kini di Indonesia . Udang vannamei masuk keindonesia pada tahun 2001. Pada Mei 2002 pemerintah memberi izin kepada dua perusahaan swasta salah satunya PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) desa Suak Kec. Sidomulyo Kalianda Lampung Selatan Indonesia untuk mengimpor induk udang vannamei sebanyak 2000 ekor, selain itu juga mengimpor benur sebanyak lima juta ekor dari Hawaii serta 300.000 ekor dari Amerika
latin. Induk dan benur tersebut kemudian dikembangkan oleh hatchery
pemula, sekarang usaha tersebut telah dikomersialkan dan berkembang
pesat karena peminat udang vannamei semakin meningkat dan harga pun sudah meningkat karena prinsip ekonomi bila permintaan tinggi ,produsen nya rendah maka harga akan meninggka tajam, tapi belakangan ini mualai april 2014 harga udang vaname di indonesia mulai merosot hingga 30 persen dari harga tertinggi di pasaran.
PENYEBAB TURUNNYA HARGA UDANG VANAME DI INDONESIA
- Faktor Ekspor yang kurang stabil
- Faktor Penyakit yang menyerang udang Vaname Sehingga Perminttaan Ekspor berkurang
- Banyaknya Hasil Produksi
Faktor ini sangat berpengaruh terhadap turunnya harga udang vaname di indonesia, sekarang dieropa perminttan ekspor udang vaname sangat rendah, karena kunsumen tidak banyak yang mengkonsumsi udang vaname lagi dikeranakan udang Vaname yang sudah mulai diserang oleh virus Early Mortality Syndrome (EMS), masyarakat eropa sangat senang dan peduli terhadap kesehatan sehingga untuk wilayah eropa tidak banyak lagi yang mengkonsumsi udang vaname sehingga permintaan ekspor untuk wilayah eropa sekarang ini sudah ditutup sementara dan tidak pasti kapan akan di lanjutkan dengan demikian eksportir asal indonesi harus mencari wilayah ekspor yang menjadi mangsa baru tujuan ekspor,
Setelah ekspor ke eropa terhenti kini eksportir indonesia menemui negara tujuan ekspor baru yaitu US dan sekitarnya.Udang vaname merupakan udang perairan amerika latin jadi sudah tentu Konsumennya tinggi, jadi permintaan udang pun tinggi sehingga mata pengekspor tertuju ke amerika,kuota ekspor ke amerika pun tinggi sedanggkan produksi udang vaname di indonesia tidak mencukupi jumlah penmintaan kuota ekspor, para eksportir harus mengeluarkan dana yang tinggi untuk menyimpan barang untuk bisa mencukupi kuota ekspor sehingga harga udang turun drastis hingga 30%.
FAKTOR PENYAKIT PADA UDANG VANAME
Tingginya penyakit yang menyerang udang vaname juga berpengaruh bagi permintaan konsumen untuk mengkonsumsi udang vaname, bila udang sudah di serang penyakit otomatis kualitas udang pun menurun sehingga permintaan kunsumen pun rendah.
FAKTOR BANYAKNYA HASIL PRODUKSI
Kalau di indonesia saya pikir ini tidak berpengaruh Faktor ini, Karena indonesia produksinya tidak mencukupi kuota ekspor lain lagi dengan permintaan kunsumen lokal, di indonesia pun mencapai 25% mengkonsumsi udang vaname, jadi kalau vaktor ini memang tidak berpengaruh di indonesi.
Jadi para petani tambak gak usah takut untuk melanjutkan usahanya untuk budidaya udang vaname karena makin ramai dalam melanjutkan usaha budidaya udang vaname, maka makin banyak hasil produksi udang vaname di indonesia maka kuota ekspor pun bakal mencukupi, dengan mencukupi kuota ekspor harga udang vaname pun bakal naik dan mencapai harga puncak kembali.
jadi demikian yang bisa penulis bagikan buat petani tambak udang vaname agar gak usah ragu dan lanjut terus, asalkan harga udang gak turun di bawah 35.000 perkilo karena harga itu harga di bawah harga Operasional.mudah mudahan harga udang di indonesia diatas harga produksi,
salam Penulis :) :)